Rabu, 29 Oktober 2014

Kondisi Lingkungan Hidup Jaman Sekarang dan Kaitannya Dengan Alkitab



Kondisi Lingkungan Hidup Jaman Sekarang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpZ2iEpRezqkINTsij41t8wXltVB5Gfx2FAwJNjBBq589TILURSQLL1LevFm-CgIe7cfb0O0f7t5w1fPTYTiJJzi29BjEQy722cw1-fbJjt72_f4NPJSn68OrG1zdEFIUp3TqkTI-UHK-Y/s1600/ekobible.pngJika melihat kondisi lingkungan sekitar kita saat ini secara seksama, kita akan menyadari bahwa betapa memprihatinkannya kondisi lingkungan saat ini. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, yaitu perkembangan zaman, pertambahan jumlah penduduk, kurangnya inisiatif untuk menjaga lingkungan dan kebiasaan buruk yang kerap dilestarikan.
Perkembangan zaman menjadi alasan yang utama disini, mengapa? Hal ini jelas dikarenakan perkembangan zaman membuat manusia terus mengembangkan teknologi dan menciptakan hal-hal yang baru.
Mereka berusaha untuk mengeksploitasi alam dengan berbagai macam cara dengan alasan supaya bisa menciptakan teknologi baru untuk kesejahteraan manusia. Hal ini terbukti mampu memberikan dampak yang signifikan bagi umat manusia dengan kehidupan mereka yang kini semakin mudah. Mereka bisa pergi ke satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan mobil atau motor.
Mereka juga bisa merasakan ruangan mereka menjadi dingin hawanya dengan bantuan AC (Air Conditioning), dan lain sebagainya. Semua itu adalah berkat kecerdasan manusia dalam mengembangkan teknologinya, namun dampak yang negatif juga akan datang dari perkembangan teknologi tersebut.
Jumlah mobil dan kendaraan bermotor yang semakin meningkat setiap tahunnya membuat polusi udara semakin meningkat dan memperparah volume kendaraan di jalan raya setiap harinya. Kemudian AC yang mengeluarkan angin dengan hawa sejuk ternyata sanggup mengeluarkan zat yang mampu mengurangi kadar lapisan ozon di angkasa.
Lalu jika lapisan ozon tersebut sudah bolong atau bocor-bocor, maka bahaya sinar UV akan langsung menyerang umat manusia dan mahluk hidup lainnya. Inilah dampak yang parah dari perkembangan teknologi terhadap lingkungan.

Pertambahan Jumlah Penduduk dan Kurangnya Inisiatif dalam Merawat Lingkungan.

Baca selengkapnya...

Jumat, 17 Oktober 2014

Benturan Tafsir Konservatif dan Tafsir Liberal atas Teks-teks Homoseksualitas dalam Alkitab

Pada tahun 1973 The American Psychiatric Association (APA) mencabut homoseksualitas dari Manual Statistik dan Diagnostik Penyakit Mental, dan dengan demikian posisi sebelumnya (tahun 1952) yang melihat homoseksualitas sebagai suatu penyakit mental klinis dihapuskan./1/ Langkah yang progresif ini kemudian di tahun 1975 diikuti oleh The American Psychological Association, dan juga oleh The National Association of Social Workers di Amerika Serikat.

Ketiga lembaga ini juga memberi batasan-batasan yang jelas terhadap konsep modern “orientasi seksual” sebagai “suatu pola kelakuan atau watak yang menetap pada seseorang dalam mengalami ketertarikan seksual, romantik dan afeksional khususnya terhadap laki-laki, perempuan, atau sekaligus terhadap laki-laki dan perempuan.” Karena didorong orientasi seksualnya ini, seseorang “membangun suatu hubungan pribadi yang intim dengan mitra pilihannya untuk memenuhi kebutuhan akan cinta, persekutuan dan keintiman yang sangat kuat dirasakannya”, hubungan yang dipandangnya “memuaskan dan memenuhi semua harapannya dan merupakan suatu bagian esensial jati diri pribadinya”./2/

Orientasi seksual ini khas, berbeda dari komponen-komponen seks dan seksualitas lainnya, seperti seks biologis (hal-hal yang mencakup anatomi, fisiologi dan genetika yang membuat seseorang menjadi laki-laki atau perempuan), identitas gender (penghayatan psikologis sebagai laki-laki atau perempuan), dan peran sosial gender (menyangkut perilaku maskulin atau perilaku feminin, yang definisinya diberikan berdasarkan norma-norma kultural yang berlaku dalam suatu masyarakat).

 Homoseksualitas dalam dunia hewan. Betapa intim dan alamiahnya mereka!



Biasanya orientasi seksual ini dilihat mencakup tiga golongan, yakni heteroseksual (tertarik secara seksual romantik terhadap mitra seks dari lain jenis), homoseksual (tertarik secara seksual romantik terhadap mitra seks sejenis), dan biseksual (tertarik secara seksual romantik terhadap mitra seks lelaki dan mitra seks perempuan sekaligus).

Beberapa peristiwa telah terjadi belum lama ini di Indonesia yang menunjukkan kebencian kaum beragama Muslim fundamentalis terhadap kaum homoseksual; kebencian ini timbul tidak sedikit karena teks-teks skriptural yang dipahami secara harfiah. Dalam situasi seperti ini, untuk meniadakan atau minimal mengurangi tekanan sosiopsikologis dan sosiopolitis terhadap kaum homoseksual, teks-teks skriptural yang tampak melarang dan mengutuk homoseksualitas perlu ditafsir ulang untuk melepaskan teks-teks ini dari dominasi konstruksi tafsiran tradisional yang umumnya memang tidak memihak kepada kaum ini.


Sebagai sebuah sumbangan dalam mendekonstruksi tafsiran tradisional terhadap teks-teks homoseksualitas dalam kitab suci, tulisan ini fokus pada teks-teks Alkitab yang dalam pandangan pertama tampak dalam arti harfiah mengutuk kaum homoseksual.

Terdapat kurang lebih dua puluh rujukan ke homoseksualitas atau ke perilaku homoseksual dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tujuh di antaranya menurut kalangan Kristen konservatif merupakan teks-teks yang sangat jelas melarang dan mengutuk homoseksualitas atau perilaku homoseksual, yakni Kejadian 19; Imamat 18:22; Imamat 20:13; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9-10; 1 Timotius 1:9-10; Yudas 1:7. Tetapi kalangan Kristen liberal progresif mengajukan tafsiran yang berbeda atas teks-teks ini, dan menegaskan bahwa konsep “orientasi seksual” sebagai homoseksual belum dikenal oleh para penulis kitab-kitab suci kuno. Berikut ini tinjauan singkat atas tujuh teks ini dan tafsiran yang diberikan masing-masing kalangan Kristen ini terhadap masing-masing teks ini.


Kejadian 19


Perikop ini mengisahkan tentang niat Tuhan untuk memusnahkan kota Sodom (dan Gomora) karena (kedua) kota ini konon sangat besar dosanya dan durjana (18:20; 19:15). Dua orang lelaki (= malaikat) diutus Tuhan untuk menyelidiki keadaan kota ini. Ketika mereka sudah tiba di Sodom, mereka diterima oleh Lot dan diberi tumpangan di rumahnya pada malam hari itu juga. Tetapi semua lelaki,..

Baca selengkapnya...

Social Media